Transportasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan , proses
atau sesuatu yang sedang ditransportasikan atau dipindahkan dari satu tempat ke
tempat yang lain (Morlok, 1985 : 5). Trip atau perjalanan adalah pergerakan
seseorang untuk tujuan tertentu dari rumah sampai kerumah lagi (pulang-pergi).
Trip yang biasa dilakukan oleh orang adalah kesekolah, berbelanja, rekreasi,
bekerja dan lain-lain. Dapat pula dalam satu trip terjadi pulang pergi untuk
beberapa tujuan misalnya perjalanan dari : rumah – kantor – berbelanja –
rekreasi – rumah.
Transportasi terjadi karena adanya perbedaan sumber daya
(alam dan manusia) dari wilayah satu dan wilayah yang lainnya. Akibat perbedaan
sumber daya alam dan manusia maka terjadi perbedaan kebutuhan (demand) dan
penawaran (suplay). Dengan demikian terjadi interaksi antar kawasan yang terlihat dari adanya transportasi. Jadi
fungsi transportasi dapat dibagi menjadi 3 fungsi :
1.
Saling melengkapi (complementarity)
2.
Intervensi kesempatan (intervening opportunity),
bila mana interaksi 2 kawasan yang begitu jauh dapat diganti dengan kawasan
lain yang lebih dekat.
3.
Saling tukar (transberability) mencakup
subtitusi
Penelitian Dasar Transpotasi
Hariyanto (2003) menyebutkan bahwa penelitian dasar dalam
trasportasi ada 4 tahap yakni :
1.
1. Trip
a.
Trip Generation (Asal Perjalanan)
Trip generation adalah jumlah perjalanan yang ditimbulkan oleh suatu
tempat wilayah . Pengertian wilayah ini dapat berupa unit permukiman atau
bagian wilayah kota (kawasan) atau kota sendiri sendiri. Besar kecilnya trip
generation tergantung pada : jumlah penduduk, status sosial, aksesbilitas dan
sebagainya. Trip generation dapat dipandang sebagai tempat asal perjalanan.
b.
Trip Attraction (Tarikan Perjalanan)
Trip attraction adalah jumlah perjalanan yang diakibatkan adanya daya
tarik suatu wilayah, mislanya keberadaan suatu pabrik atau pusatn perbelanjaan
pasti menarik orang untuk melkukan perbelanjaan ketempat tersebut.
2.
Trip Distribution (Persebaran Perjalanan)
Trip distribution adalah bagaimana lalu
lintas dapat ditimbulkan oleh suatu wilayah itu didistribusikan. Apakah arah
pejalanan itu semua menuju satu tempat atau tersebar merata.
3.
Moda Split (Jenis Angkutan)
Moda split adalah pembagian perjalanan ke
dalam moda angkutan baik pribadi maupun angkutan umum. Dengan kata lain moda
split adalah pemisahan perjalanan berdasarkan jenis angkutan. Secara garis
besar moda angkutan terbagi menjadi 3 yakni :
a.
Angkutan air mencakup laut, sungai, dan danau
-
Pelayaran nasional
-
Angkutan penyebrangan antar pulau
b.
Angkutan darat
-
Angkutan jalan raya
-
Kereta api
c.
Ankutan Udara
-
Penerbangan internasional
-
Penerbangan nasional
4.
Traffict assigmen (Pembebanan Ruas Jalan)
Traffict assigmen adalah pengaturan volume
lalu lintas sedemikian rupa sehingga lalu lintas tidak menumpuk pada satu ruas
jalan. Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan dapat dialihkan ke ruas jalan
lain. Ini untuk menghindari untuk menghindari kemacetan lalulintas dan
menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar